Kata Pengantar: DR. Ir. Dina Poerwaningsih., ST., MT.

PASAR TRADISIONAL MODERN (PTM) merupakan judul proyek yang dipilih sebagai bentuk penugasan Studio Perancangan Arsitektur 5 (SPA 5) Semester Genap 2023-2024. PTM diusulkan sebaegai obyek Pembelajaran Berbasis Projek (Project Based Learning) untuk memenuhi kriteria kompleksitas yang diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk mendesain bangunan dengan fungsi banyak (Mix-used Building) serta memenuhi tantangan penggunaan struktur dan konstruksi bangunan Bentang Lebar (Wide Span Building). Selain itu juga harapan untuk memahami skala peran bangunan dalam fungsi-perkotaan. PTM adalah proyek yang direncanakan dan dirancang sebagai fasilitas perbelanjaan bagi masyarakat perkotaan yang menggabungkan nilai-nilai dan karakteristik pasar tradisional dengan fasilitas dan teknologi modern. Lokasi terpilih berada di wilayah kota besar di Indonesia dengan mempertimbangan jangkauan pelayanan bagi masyarakat di kawasan permukiman perkotaan. PTM adalah mix-used building yang fasilitas utamanya adalah fasilitas perbelanjaan. Fungsi utama yang diwadahi adalah perbelanjaan yang masih kental dengan tradisi dan lokalitas masyarakat setempat. Ini adalah upaya untuk mempertahankan esensi dan warisan budaya pasar tradisional sekaligus menyesuaikan diri dengan kebutuhan dan preferensi konsumen modern. Selain itu proyek ini didesain dengan tata olah tapak yang sesuai untuk mewadahi fungsi kegiatan rekreatif indoor maupun outdoor dan kegiatan bisnis dan industri komoditas tertentu yang mengikutinya. Sesuai tujuannya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat maka perancangan PTM diharapkan memberikan dorongan ekonomi bagi komunitas lokal, termasuk pedagang kecil dan industri kreatif lokal. Desain arsitektur PTM harus memperhatikan seluruh persyaratan fungsional, aspek kenyamanan, keamanan dan keselamatan sesuai dengan standar dan persyaratan yang berlaku baik nasional maupun internasional. Analisis makro perlu dilakukan untuk mendukung penentuan lokasi dan tapak sehingga diharapkan mampu menampilkan jati diri setempat dalam wujud fungsional ikon perkotaan. Dalam penugasan perancangan PTM ditetapkan Kriteria Skematik dan Pengembangan Desain Yang Harus Dipenuhi antara lain mencakup (1). Rencana Desain dibuat di tapak terpilih yang baru atau tapak eksisting yang bersifat pengembangan dengan memperhatikan kepada Rencana Tata Ruang yang berlaku pada lokasi tersebut. Luas lahan yang diperlukan minimal 5000 m2.. Dengan demikian skema Re-desain diperbolehkan. (2).. Bangunan utama PTM memenuhi persyaratan kapasitas minimal 300 pedagang (mengacu Peraturan Menteri Perdagangan no 21 tahun 2021, salah satunya mengatur tentang Pasar Rakyat), dan (3) Pembagian ruang dalam pasar tradisional modern harus memperhitungkan kebutuhan pedagang dan pengunjung, serta mengikuti prinsip tata letak yang efisien dan nyaman. Aspek fungsional sebagai wadah kegiatan menjadi prioritas utama untuk disolusikan sebagimana menjadi kriteria skematik yang ke-3 yaitu pembagian/pengelompokan ruang. Pengelompokan ruang yang umum ditemui dalam pasar tradisional modern diantaranya adalah (1) Area Utama Penjualan: Ini adalah area utama di pasar tempat pedagang menjajakan barang dagangannya; (2) Koridor atau Gang; (3) Area Pedagang Kaki Lima; Beberapa pasar modern memiliki area khusus untuk pedagang kaki lima yang biasanya berada di pinggiran pasar. (4) Pasar Basah dan Pasar Kering. (4) Kios atau Stan Pedagang: Pedagang sering memiliki kios atau stan tempat mereka menjual barang dagangan. (5) Area Penyimpanan dan Gudang: (6) Tempat Parkir: (7) Area Pelayanan. PTM harus dapat mengakomodir kegiatan rekreatif dan kreativitas masyarakat. Salah satunya adalah fasilitas Rekreasi dan Hiburan seperti taman bermain anak, panggung pertunjukan, atau tempat duduk untuk bersantai. Dengan ucap syukur alhamdulillah serta rasa bangga kami dapat menyelesaikan buku ini. Terima kasih kepada seluruh mahasiswa atas kebersamaan belajar dan berkarya, terkhusus kepada para mahasiswa kontributor buku ini. Ada sejumlah 12 (duabelas) karya desain terpilih untuk dipublikasikan, masing-masing memiliki keunikan, keunggulan sekaligus kekurangoptimalan desain. Tidak lain adalah untuk motivasi sebagai insan pembelajar sepanjang hayat. Salam Arsitektur.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *